Saat berkendara dengan motor kesayangan, seringkali kita salah dalam merawat dan meperlakukan 'temen kencan' kita tersebut. Hal tersebut terjadi karena kebanyakan dari para pengguna motor tidak pernah sekalipun membaca buku pedoman yang diberikan oleh para merk kendaraan tersebut, sehingga tidak sedikit pula yang tidak menyadari bahwa perlakuan mereka terhadap motor kesayangan malah berakibat fatal, dan akhirnya membuat motor kita sering 'ngambek' bahkan macet dan sulit untuk diajak kompromi.
Berikut ini adalah 10 kesalahan yang sering terjadi dan kerap dilakukan oleh para pengguna sepedah motor sesuai dengan buku pedoman yang dikeluarkan oleh pemilik merk Honda.
1. Motor baru tak boleh ngebut atau boncengan?
Sebenarnya mengendarai motor baru (baru beli dari dealer) boleh saja dipacu dengan kecepatan tinggi asal tidak berlebihan dan 'ugal-ugalan'. Saat ini motor yang dipasarkan adalah jenis motor 4tak yang buat dengan tekhnologi tinggi dan tidak dapat disamakan dengan motor dulu yang masih 2tak. Dalam hal ini yang membedakan motor 2tak dengan 4tak pada masa inreyen adalah system pelumasannya.
Gunakanlah motor secara normal saja, karena pendapat bahwa motor baru (inreyen) batas maksimal kecepatan saat dikendarai adalah 40km/jam kini tidak berlaku lagi pada motor 4tak.
2. Memanasi mesin terlalu lama
Perlakuan ini juga termasuk perlakuan yang salah. Karena sebenarnya kita cukup melakukan pemanasan terhadap mesin selama 1-2 menit saja. Yang juga perlu diingat adalah ketika kita melakukan penasan terhadap mesin, motor memerlukan bahan bakar untuk itu. Dengan demikian semakin lama memanasi motor, semakin banyak pula bahan bakar yang terbuang.
3. Enggan memeriksa sebelum berkendara
Pemerikasaan terhadap kendaraan sangat diperlukan, seperti oli, bensin, lampu, sein, klakson, rem, dan ban. Gak lucu kan ketika kita berkendara tiba-tiba kita berhenti ditengah jalan karena kehabisan bensin. Mungkin saking keburu-buru jadi gak sempat memeriksa bahan bakar (baik melihat dalam tangki, maupun spedo bahan bakar). Semua itu demi keselamatan dan merupakan langkah awal pemeliharaan sepedah motor yang baik.
4. Membuka gas terlalu besar ketika menstarter motor
Tak perlu melakukan hal demikian. Kebiasaan seperti ini hanya akan membuat mensin menjadi susah hidup karena campuran tidak stabil, yaitu udara banyak bensin sedikit.
5. Menekan tombol electric starter secara berulang
Hal ini merupakan tindakan yang seharusnya tidak dilakukan. Setiap kali tombol starter ditekan, tidak diperbolehkan lebih dari 5 detik. Apabila mesin belum juga hidup, hentikan penekanan selama kurang lebih 5 detik. Kemudian ulangi kembali. Jika mesin tetap tak mau hidup setelah 3-4 kali penekanan, gunakanlah kick starter agar kendaraan anda dapat hidup.
6. Takut aki cepat habis, tak pernah memakai electric starter sekalipun
Prilaku seperti ini adalah contoh dari sekian sikap yang salah pasalnya starter merupakan alat untuk menambah neyamanan dalam berkendara. Akibat yang akan terjadi apabila kita tidak pernah memakai electric starter adalah elektronik yang behubungan dengan mesin akan menjadi macet.
7. Gas terbuka terlalu besar pada gigi 1
Ini contoh yang tidak boleh ditiru. Hal ini dapat menyebabkan motor akan tersentak dan spontan melompat kedepan. Yang betul ketika akan menjalankan motor adalah dengan menutup gas secara penuh kemudian masuk pada transmisi pertama (gigi 1), selanjutnya menaikkan gas secara perlahan.
Berikut ini adalah 10 kesalahan yang sering terjadi dan kerap dilakukan oleh para pengguna sepedah motor sesuai dengan buku pedoman yang dikeluarkan oleh pemilik merk Honda.
1. Motor baru tak boleh ngebut atau boncengan?
Sebenarnya mengendarai motor baru (baru beli dari dealer) boleh saja dipacu dengan kecepatan tinggi asal tidak berlebihan dan 'ugal-ugalan'. Saat ini motor yang dipasarkan adalah jenis motor 4tak yang buat dengan tekhnologi tinggi dan tidak dapat disamakan dengan motor dulu yang masih 2tak. Dalam hal ini yang membedakan motor 2tak dengan 4tak pada masa inreyen adalah system pelumasannya.
Gunakanlah motor secara normal saja, karena pendapat bahwa motor baru (inreyen) batas maksimal kecepatan saat dikendarai adalah 40km/jam kini tidak berlaku lagi pada motor 4tak.
2. Memanasi mesin terlalu lama
Perlakuan ini juga termasuk perlakuan yang salah. Karena sebenarnya kita cukup melakukan pemanasan terhadap mesin selama 1-2 menit saja. Yang juga perlu diingat adalah ketika kita melakukan penasan terhadap mesin, motor memerlukan bahan bakar untuk itu. Dengan demikian semakin lama memanasi motor, semakin banyak pula bahan bakar yang terbuang.
3. Enggan memeriksa sebelum berkendara
Pemerikasaan terhadap kendaraan sangat diperlukan, seperti oli, bensin, lampu, sein, klakson, rem, dan ban. Gak lucu kan ketika kita berkendara tiba-tiba kita berhenti ditengah jalan karena kehabisan bensin. Mungkin saking keburu-buru jadi gak sempat memeriksa bahan bakar (baik melihat dalam tangki, maupun spedo bahan bakar). Semua itu demi keselamatan dan merupakan langkah awal pemeliharaan sepedah motor yang baik.
4. Membuka gas terlalu besar ketika menstarter motor
Tak perlu melakukan hal demikian. Kebiasaan seperti ini hanya akan membuat mensin menjadi susah hidup karena campuran tidak stabil, yaitu udara banyak bensin sedikit.
5. Menekan tombol electric starter secara berulang
Hal ini merupakan tindakan yang seharusnya tidak dilakukan. Setiap kali tombol starter ditekan, tidak diperbolehkan lebih dari 5 detik. Apabila mesin belum juga hidup, hentikan penekanan selama kurang lebih 5 detik. Kemudian ulangi kembali. Jika mesin tetap tak mau hidup setelah 3-4 kali penekanan, gunakanlah kick starter agar kendaraan anda dapat hidup.
6. Takut aki cepat habis, tak pernah memakai electric starter sekalipun
Prilaku seperti ini adalah contoh dari sekian sikap yang salah pasalnya starter merupakan alat untuk menambah neyamanan dalam berkendara. Akibat yang akan terjadi apabila kita tidak pernah memakai electric starter adalah elektronik yang behubungan dengan mesin akan menjadi macet.
7. Gas terbuka terlalu besar pada gigi 1
Ini contoh yang tidak boleh ditiru. Hal ini dapat menyebabkan motor akan tersentak dan spontan melompat kedepan. Yang betul ketika akan menjalankan motor adalah dengan menutup gas secara penuh kemudian masuk pada transmisi pertama (gigi 1), selanjutnya menaikkan gas secara perlahan.
8. Kaki selalu menekan pedal rem
Hindari hal yang sama sekali tidak baik ini, meskipun kebanyakan dari kita tak sadar ketika berkendara kaki kita selalu menekan pedal rem. Pedal rem yang terus tertekan selama berkendara akan mengakibatkan kanvas rem manjadi cepat habis dan juga dapat mengakibatkan mesin merasa 'menderita'. Bukan hanya rem dan mesin, kopling pun demikian karena kopling juga akan sedikit tertarik. Jika ini terus dibiarkan maka akan mengakibatkan terjadinya 'slip' di antara pelat kopling yang membuat motor tidak bertenaga dan kopling menjadi aus.
9. Menekan kopling saat melawati jalan berliku
Dengan menekan kopling pada saat menikung dan kecepatan tinggi dapat menimbulkan bahaya karena kendaraan akan menyelonong dan sulit dikendalikan. Hal ini diakibatkan karena jika kita menekan kopling saat berkendara, kendaraan tak ubahnya seperti dalam keadaan netral (0 = "nol"). Seharusnya ketika sedang berada di tikungan adalah dengan mengurangi kecepatan baik dengan pengereman maupun mengurangi gigi.
10. Anti pakai cuk ketika starter
Anggapan yang salah menstater memakai cuk sudah tak baik lagi setelannya. Karena motor sekarang telah menggunakan tekhnologi canggih dengan banyak udara bensin sedikit. Oleh karena itu cuk diperlukan dengan catatan harus ditutup kembali setelah selesai menstarter dan motor telah dalam keadaan hidup, hal ini bertujuan untuk menghemat bahan bakar.
No comments:
Post a Comment